Malam ini Langit dan kedua temannya berencana untuk mengitari tempat sekitaran vila mereka menginap. Dari informasi yang mereka dapat, ternyata sedang ada bazar makanan dan pasar malam yang letaknya memang lumayan jauh dari vila mereka. Tapi karna mereka tidak ingin membuang kesempatan untuk berjalan jalan dimalam hari, maka dari itu mereka rela berjalan beberapa lama untuk mencapai tempat yang dimaksud.

Biu, lo kalo laper tuh bilang Anjing. Ngebet banget pengen buru-buru sampe lo. Santai ngapa dah, itu pasar malem juga kaga akan tiba-tiba pindah.” Langit hanya mendengus sebal mendengarkan omelan temannya itu, siapa lagi kalau bukan Rajalena.

Apaan dah, orang gua jalan biasa aja juga. Lo berdua aja yang lelet. Udah ah gua duluan soalnya Gua gak mau jadi kambing budek.” Dengan begitu akhirnya Langit kembali mempercepat langkahnya.

Dibelakang sana, dua orang anak Adam yang tadi berjalan bersama Langit terkekeh bersama. Lucu sekali mereka melihat teman kesayangan keduanya merajuk seperti itu.

“Udah biarin aja, gak akan nyasar kok anaknya. Lagian kita juga bakal ketemu disana, toh tujuan kita sama kan.” Rajalena mengangguk-anggukkan kepalanya, benar apa yang dikatakan Nalen kekasihnya.


Malam sudah menyapa, seorang pria dewasa baru saja membersihkan dirinya. Membasuh seluruh tubuh dengan air hangat untuk kembali menyegarkan tubuh dari aktivitas padatnya tadi.

Pria yang memiliki nama lengkap Ramada Bersinar Bintang itu kali ini sedang menyisir rambut basahnya dengan tangan. Tidak apa jika tidak rapih tapi setidaknya bisa terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Harusnya sekarang telpon Yena dulu, tapi kalo Saya telpon nggak akan jadi night ride nanti.” Akhirnya Bintang berjalan menghampiri meja kaca yang bersebelahan dengan jendela kamar hotel yang disewanya.

Mengambil kunci, ponsel dan dompet yang memang ada diatas sana.

Jer, Saya keluar ya, motornya udah Kamu parkir di lobby kan?” Menempelkan ponsel ditelinga, Bintang segera berbicara saat mendengar sapaan diseberang sana.

“Oke kalau begitu, Kamu ada mau dititip tidak? Yasudah Saya berangkat kalo begitu. Iya kalo ada apa-apa akan langsung Saya kabari Kamu.” Akhirnya sambungan telpon itu terputus.