Malam itu sekitar jam 21.30 sebuah lagu mulai terdengar. Lantunan melodi lembut yang dipakai Langit untuk nada dering telepon.

Called id menunjukkan sebuah nama, Bunaharaa. Gistal menelpon putra bungsunya, untuk memastikan keadaan malaikat kecilnya.

Langit ragu, apakah dirinya harus mengangkat telpon masuk itu? Disebelah dirinya ada Bintang yang juga sedang memainkan ponselnya, entah sedang apa Langit tidak perduli.

Akhirnya panggilan masuk itu dibiarkan saja oleh Langit, tidak berapa lama kemudian terlihat satu, dua sampai tiga notifikasi pesan masuk. Gistal mengirim pesan untuk anaknya, Langit.

Lengan dengan jemari lentik itu tidak berhenti bergetar sedari tadi, bahkan untuk mengetikkan setiap huruf agar menjadi sebuah kata dan kalimat saja teramat sulit. Butuh waktu lama untuk Langit membalas pesan Bundanya.

Maaf.” Langit mengucapkannya dengan lirih, bahkan Bintang yang duduk tepat disebelahnya saja tidak bisa mendengar lirihan itu.

Kembali ponsel hitam itu menampilkan satu panggilan masuk, haruskah kali ini Langit mengangkat panggilan tersebut? Langit tidak mau, tapi dirinya harus.

Maka dengan lengan yang semakin gemetar, Langit menggeser icon hijau untuk menerima panggilan tersebut.

Ha,, halo.” Terbata, untuk berbicara saja Langit harus terbata, padahal dirinya harus menjelaskan semua kesalahpahaman yang sedang terjadi. Bagaimana dirinya bisa berpisah dengan dua temannya, bagaimana dirinya bisa bertemu dengan Bintang, terakhir bagaimana bisa sekarang dirinya akan dinikahkan dengan pria yang bahkan belum Langit ketahui siapa namanya.

Sayang, Biu dengerin Buna. Tarik nafas perlahan kemudian buang. Nak kamu harus ikuti instruksi yang Buna berikan.” Langit bisa mendengar sura Gistal yang memberikan dirinya aba-aba untuk mengambil nafas, kemudian disusul suara Kaizen, ayahnya yang berkata kalau Langit harus mengikuti instruksi yang diberikan Gistal.

Langit mencoba mengikuti setiap instruksi yang kedua orangtuanya berikan.

“**Biu, Dek, kamu masih disana kan? Jawab Kakak.”** Sekarang terdengar suara panik kakak laki-laki pertamanya, Jordi.